Selasa, 25 Maret 2008

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA


Masa Remaja

Masa remaja (Adolesense) adalah tumbuh atau menjadi dewasa. Remaja berlangsung kira-kira sejak umur 15/16 atau 17 tahun dan berakhir pada saat individu matang secara seksual sampai mencapai usia matang secara hukum. Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam rentangan kehidupan. masa ini dikenal sebagai periode peralihan, dimana individu mencari identitas atau sering juga disebut sebagai masa tidak realistis dan masa ambang dewasa. Akibat perubahan dan peralihan, remaja bersikap ambivalen yaitu disuatu pihak ingin diperlakukan sebagai anak kecil, namun di pihak lain ingin diperlakukan dan dakui sebagai orang dewasa meski segala kebutuhan masih minta dipenuhi oleh orangtuanya sebagaimana halnya anak kecil.

Perubahan yang bersifat universal yang terjadi pada remaja baik fisik, prilaku, sikap dan keadaan fisiknya:

  • Meningkatnya emosi yang biasanya berhubungan dengan perubahan fisik

  • Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosialnya.

  • Dengan perubahan minat dan prilaku, maka nilai juga berubah. Apa yang dianggap penting pada masa kanak-kanak sudah tidak dianggap penting lagi.

  • Umumnya remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. mereka menuntut dan menginginkan kehebatan, tetapi pada saat yang bersamaan ia sering takut dengan risiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya.

Rata-rata indentifikasi yang agak universal menyangkut rentang waktu biasanya diidentifikasikan sebagai usia antara 13-18tahun. Sedangkan yang menyangkut kejadian-kejadian penting biasanya disepakati beberapa perubahan diantaranya:

  • Perkembangan aspek-aspek biologis

  • Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat dimana ia dibesarkan

  • Mendapatkan kebiasaan emosional dari orang tua dan orang dewasa

  • Berusaha mendapatkan pandangan hidup sendiri

  • Merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan pemuda sendiri


Ciri-Ciri Masa Remaja

  • Masa remaja adalah salah satu periode yang penting dalam proses prubahan baik dalam pengertian pertumbuhan maupun perkembangan yang terjadi secara cepat

  • Masa remaja adalah periode peralihan dimana status individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan

  • Masa remaja sebagai periode perubahan yaitu sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik

  • Masa remaja sebagai usia bermasalah

    • Sepanjang kanak-kanak masalahnya sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.

    • Remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bentuk orang tua dan guru-guru.

  • Masa remaja sebagai masa mencari identitas yaitu mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi jadi sama dengan teman-teman dalam segala hal

  • Masa remaja sebagai ambang masa dewasa yaitu remaja mulai memusatkan diri pada prilaku yang dihubungkan dengan status dewasa. Misalnya merokok, minum minuman keras menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.


Masa Remaja di Pedesaan dan Perkotaan

Masa remaja dipedesaan cenderung lebih sangat singkat jika dibandingkan dengan masa remaja di perkotaan. Remaja dipedesaan cenderung lebih banyak menghabiskan masa remajanya untuk mencari uang. Remaja terkadang diharuskan untuk menikah pada usia muda, bahkan dibawah umur. Orang tua mereka beranggapan apabila anak gadisnya sudah menikah, berarti akan mengurangi beban yang harus ditanggung.

Lain halnya dengan negara-negara yang sudah maju dan kota-kota, anak-anak sampai umur 21 tahun masih belum diberi taggungjawab dan kewajiban seperti orang dewasa. Mereka dianggap masih perlu ditolong, dibimbing, dan dibina. Mereka masih mempersiapkan diri untuk menempuh masa dewasa, masa bertarung, dan berlomba mencari kehidupan yang menyenangkan.

Masalah-Masalah dan Gangguan-Ganguan Remaja

Obat-obatan dan alkohol

Amerika serikat memiliki tingkat remaja pengguna obat-obatan tertinggi dibandingkan dengan semua negara industri maju. Tahun 1960-an dan tahun 1970-an adalah suatu masa yang ditandai dengan meningkatnya penggunaan obat-obatan oleh remaja. Sejak pertengahan tahun 1980-an telah timbul kecendrungan penurunan yang kecil dalam penggunaan obat-obatan dikalangan remaja, tetapi pada awal tahun 1990-an tercatat suatu kecendrungan peningkatan dalam penggunaan obat-obatan. Alkohol adalah obat-obatan yang paling banyak digunakan oleh para remaja. Alkohol yang disalahgunakan oleh para remaja merupakan suatu masalah. Minuman-minuman keras merupakan hal yang umum. Kokain adalah obat yang sangat controversial. Penggunaannya oleh anak-anak sekolah menengah atas pertama kali menurun dalam kurun waktu 8 tahun 1987, suatu kecenderunagn yang terus berlanjut. Perkembangan orang tua, teman-teman sebaya, dan penggunaan obat-obatan oleh para remaja.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja mengacu kepada suatu rentan perilaku yang luas, dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial kepelanggaran status hingga tindakan-tindakan kriminal. Untuk kepentingan hukum, suatu perbedaan dibuat antara pelanggaran indeks (seperti tindakan-tindakan kriminal terlepas apakah dilakukan oleh remaja atau orang dewasa) dan pelanggaran status (dilakukan oleh pemuda di bawah usia tertentu). Faktor yang mendorong kenakalan meliputi identitas negatif, derajat pengendalian diri, awal mula kenakalan, jenis kelamin laki-laki, harapan-harapan yang rendah pada pendidikan dan komitmen rendah terhadap pendidikan, kuatnya pengaruh teman sebaya dan rendahnya penolakan terhadap tekanan teman sebaya, kegagalan orang tua untuk memantau anak remaja mereka secara memadai, disiplin yang tidak efektif oleh orang tua, dan hidup di suatu lingkungan kota, yang angka kriminalitasnya tinggi, dengan mobilitas yang tinggi.

Bunuh Diri

Angka bunuh diri meningkat. Dimulai kira-kira pada usia 15 tahun, angka bunuh diri meningkat secara dramatis. Faktor-faktor proksimal dan distal terlibat dalam sebab-sebab bunuh diri.


Perubahan pada Diri Remaja dalam Beberapa Dimensi

  • Dimensi Biologis

Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk bereproduksi.

  • Dimensi Kognitif

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal. Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Pada kenyataan, di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) masih sangat banyak remaja (bahkan orang dewasa) yang belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal. Sebagian masih tertinggal pada tahap perkembangan sebelumnya, yaitu operasional konkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi.

  • Dimensi Moral

Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka. Misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan sebagainya.

  • Dimensi Psikologis

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini suasana hati bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Chiskszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari suasana hati “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan suasana hati yang drastis pada para remaja seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah.


Sumber:

  1. Akyas Azhari Psikologi Umum dan Perkembangan, Teraju 2004.

  2. John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, Ciracar, Jakarta 13740.

  3. Www.e-psikologi.com/remaja/130802.htm.

Tidak ada komentar: